Pendidikan di Indonesia selalu di tingkatkan. Hal ini sesuai dengan tuntutan perubahan jaman. Ada tiga tantangan berat yang di hadapi bangsa Indonesia (Cheppy Riyana, 2007) yaitu (1) adanya kebijaksanaan otonomi daerah (desentralisasi) yang sudah mulai digulirkan; (2) adanya AFTA dan AFLA mulai berlaku tahun 2003; dan (3) tantangan globalisasi yang akan terjadi 2020. Ketiga tantangan tersebut harus dihadapi.  Maka dari itu, perlu peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan yang harus direncanakan secara tepat. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan (Cheppy Riyana, 2007) (1) penataan kurikulum; (2) penyusunan bahan ajar; (3) penyusunan standar pelayanan minimal; (4) penyelenggaraan pembelajaran berbasis produksi; dan (5) pengembangan prosedur penilaian berbasis ICT yang bersandar pada kompetensi.

Video merupakan sarana yang paling tepat dan sangat akurat dalam menyampaikan pesan dalam bentuk audio-visual (Canning-Wilson, 1998). Dalam mengajarkan materi pelajaran praktek (aspek psikomotor), video akan sangat membantu pemahaman peserta didik.  Peserta didik lebih suka menggunakan video untuk mempelajari bahasa melalui penayangan film atau hiburan di dalam kelas  (Canning-Wilson, 2000). Video pembelajaran akan sangat membantu siswa dalam meniru, mengikuti, mencontoh dan memahami urutan tindakan yang harus di kuasai suatu mata pelajaran. Terlebih lagi untuk mata pelajaran praktek, hal ini akan sangat membantu siswa cara memegang peralatan praktek, urutan pengoperasian dan perawatan setelah penggunaan.  Mengingat jumlah materi yang harus dikuasai sangat banyak, maka setiap kompetensi tentu tidak cukup disajikan dalam satu tatap muka.

Video pembelajaran yang ditujukan guna mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan keinginan siswa. Dalam beberapa sistem, video pembelajaran hanya digunakan sebagai bahan pelengkap materi hand-out, tidak dipersiapkan secara profesional untuk  mempresentasikan materi secara menyeluruh (Hauff dan Laaser, 1996)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Manfaat Penggunaan Media sebagai Media Pembelajaran. Http://arisandi.com. Diakses tanggal 29 April 2011.

Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta:P3AI UPI.

Christine Canning-Wilson.1998. Practical Aspects of Using Video in the Foreign Language Classroom. The Internet TESL Journal, Vol. VI, No. 11, November 2000.

Fadde, Peter J. 2010. Evolution of a Video-Learning Object Format. Southern Illinois University.

Hauff, Mechthild & Laaser, Wolfram . 1996.  Educational Video and TV in Distance Education – Production and Design Aspects. (Journal of Universal Computer Science, vol. 2, no. 6 (1996), 456-473).

Kemp, Jerold (1977). Instructional Design: A Plan for Unit  and Curriculum Development. New Jersey: Sage Publication.

PAP Portofolio. 2009. Pendidikan Adminstrasi Perkantoran.Surakarta: FKIP UNS.

 

Swajati, Winastwan Gora. 2009. Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran. Camera Mata Produksi. Http://GoraWordPress.Com. Diakses tanggal 29 April 2011.

 

Wittich, Walter A. and Schuller, Charles F,1973. Instructional Technology. Sixth Edtion. Washington: National Education Association.